Tetapiada juga yang memodifikasi ketahap selanjutnya dengan melakukan penggantian komponen pengapian atau merubah sistem pengapian dengan sistem pengapian motor lain. AC DC DC AC DC DC DC DC: Single-Positf Single-Positf Single-Positf Single-Positf : Yamaha: Vega-R/F1ZR Jupiter-Z/Mio/Nouvo RX King Jupiter MX: 57,5 57,5 57,5 57,5: AC DC Untukmotor modern sudah banyak menganut pengapian jenis DC. Sebut saja Suzuki Satria 120R, Kawasaki Ninja RR, Honda NSR150-SP, Honda Karisma, Suzuki Shogun dan Yamaha Jupiter Z, gampang bikinnya. Buat motor sistem pembangkit listrik jenis AC macam Kawasaki Ninja R, Honda Supra, dan Yamaha RX-King harus disesuaikan. total loss pada jupiter CONTOHPADA MESIN JUPITER Z O/S 100 Bore atau D : 52 mm = 5,2 Cm Stroke 54 mm = 5,4 Cm = 0,785 x 5,22 X 5,42 = 114,62 cc ≈ 115 cc CONTOH PADA JUPITER Z O/S 100 Volume ruang bakar diukur dengan buret lewat busi adalah 14,55 c Jadi Volume ruang bakar 14,55 cc - 0,7 cc = 13,85 ( 0,7 cc adalah Volume Ruang Busi ) Cara menentukan berapa cc isi Danaliran selanjutnya sama seperti pengapian DC lainnya setelah arus di naikan melalui coil dan menjadi tegangan tinggi. Kemudian arus mengalir menuju busi dan tercipta lah bunga api pengapian. Permasalahan lain yang juga dapat mengganggu jalannya pengapian yaitu kiprok sebagai penyearah atau pengubah arus dari AC spull diubah menjadi arus DC Perbedaanpengapian AC dan DC hanyalah sumber tegangan yang dibutuhkan oleh CDI : Pengapian AC : magnet Spull (tergantung medan magnet yang dihasilkan)----> CDI AC---> Koil ---> busi 11. Ver 57 : Jupiter Z, Mio Nouvo, Jupiter MX, Vega R Khusus untuk Jupiter MX menggunakan Kabel set khusus dari XP Ignition Pengapian XP : 1. Untukmotor yang pakai pengapian DC, seperti Suzuki Shogun, Yamaha Jupiter Z, Honda Karisma dan hampir semua bebek sekarang, pusatkan perhatian lebih dulu pada aki dan sekring (gbr.2). Cek kondisi, pastikan voltase berkisar di angka 12 Volt. Paling gampang mendeteksi kondisi aki dengan mengaktifkan electric starter, klakson atau sein. TAw6p. Perbedaan Pengapian AC Dan DC – Sistem pengapian pada sepeda motor terdiri dari pengapian AC dan DC. Keduanya memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Lalu apa saja perbedaan pengapian AC dan DC? Mekanisme pengapian terus diperlukan pada kendaraan dengan mesin bensin. Ada beberapa beberapa macam mekanisme pengapian, dimulai dari mekanisme pengapian konservatif sampai dengan mekanisme pengapian elektronik. Salah satunya mekanisme pengapian elektronik ialah mekanisme pengapian CDI Capasitor Discharge Ignition. Mekanisme pengapian CDI sering dipakai pada kendaraan-kendaraan sepeda motor saat ini. Pada mekanisme pengapian CDI terdapat dua jenis jika dilihat dari sumber arus listrik yang dipakai yakni mekanisme pengapian CDI AC dan mekanisme pengapian CDI DC. Kedua jenis ini sering digunakan atau ditemukan pada sepeda motor tipe lama. Keduanya memiliki keuntungan dan kelebihan masing-masing. Untuk lebih jelasnya terkait perbedaan pengapian AC dan DC akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini. Terdapat beberapa keuntungan dan kekurangan terkait pengapian pada CDI AC dan CDI DC yaitu 1. Sumber Arus Sumber arus yang dipakai untuk mekanisme pengapian CDI AC yakni arus bolak-balik yang berasal langsung dari alternator spul magnet sedang pada mekanisme pengapian CDI DC untuk sumber arus yang dipakai ialah arus searah dan berawal dari baterei aki. 2. Tegangan Tinggi Tegangan tinggi yang dibuat oleh mekanisme pengapian CDI DC ini condong konstan sebab sumber arus berawal dari baterei yang tegangannya sama yakni 12 volt pada tiap keadaan kecepatan mesin, tetapi pada mekanisme pengapian CDI AC arus sumber bergantung dari besarnya arus yang dibuat oleh alternator spul magnet. Waktu kendaraan berjalan pada kecepatan rendah karena itu arus yang dibuat oleh alternator condong rendah hingga bisa memengaruhi tegangan tinggi yang dibuat bertambah lebih rendah. 3. Keawetan Kawat Spul Kawat spul di alternator spul magnet pada mekanisme pengapian CDI AC makin lebih gampang terbakar sebab panas yang terlalu berlebih, tetapi pada mekanisme pengapian CDI DC tidak gampang terbakat kawat emailnya sebab pada pengapian CDI DC memakai kawat e-mail mempunyai ukuran yang semakin besar. 4. Apabila Baterai Rusak Apabila baterei aki yang dipakai pada kendaraan rusak atau hancur karena itu pada mekanisme pengapian CDI DC akan alami masalah dan bisa tidak muncul percikkan bunga api tetapi pada mekanisme pengapian CDI AC tidak punya pengaruh, meskipun baterei rusak mekanisme pengapian akan sedang berjalan. Dampak lain bila baterei hancur karena itu pada unit CDI yang memakai CDI DC bisa hancur, berlainan dengan CDI DC yang tidak hancur bila baterei rusak atau hancur. 5. Harga Jika disaksikan dari harga, mekanisme pengapian CDI AC termasuk tambah murah dibanding dengan mekanisme pengapian CDI DC yang biasanya harga tambah mahal. Diatas merupakan ulasan terkait perbedaan pengapian ac dan dc pada kendaraan. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan. Perbedaan sistem pengapian AC dan sistem pengapian DC pada sepeda motor – Ada beberapa jenis sistem pengapian pada sepeda motor, berdasarkan teknologi yang digunakan ada pengapian konvensional yang masih menggunakan platina, dan ada sistem pengapian elektronik yang telah menggunakan CDI. Selain itu berdasarkan sumber tegangannya ada dua jenis sistem pengapian pada sepeda motor yaitu sistem pengaian AC Alternating Current dan sistem pengapian DC Direct Current, lalu apa perbedaan kedua sistem pengapian tersebut yakni pengapian AC dan pengapian DC? Baiklah untuk menjawab itu, kali ini Guru Otomotif akan membagikan sebuah materi tentang perbedaan sistem pengapian AC dan sistem pengapian DC pada sepeda motor, semoga setelah membaca artikel ini sobat Guru Otomotif dapat mengidentifikasi jenis sistem pengapian apa yang ada pada sepeda motor seobat sendiri. Sebelum kita bahas apa itu sistem pengapian AC dan sistem pengapian DC, terlebih dahulu kita review sejenak apa itu sistem pengapian. Sistem pengapian pada sepeda motor berfungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi yang diperlukan oleh busi untuk memercikkan bunga api. Jadi inti dari adanya sistem pengapian adalah untuk menghasilkan tegangan tinggi yang nantinya akan diubah menjadi bunga api oleh busi. Tanpa adanya tegangan tinggi maka tidak akan ada percikan bunga api, dan tanpa adanya percikan bunga api maka mesin tidak akan hidup, maka dari itu sistem pengapian pada sepeda motor adalah sistem yang sangat penting. Terkait dengan sistem pengapian AC dan sistem pengapian DC, masing-masing memiliki ciri khas sendiri, dan ada perbedaan keduanya, apa saja perbedaannya? Sumber Tegangan Pengapian ACSumber tegangan sistem pengapian AC alternating current adalah alternator, alternator adalah sejenis kumparan pembangkit dan magnet. Alternator berfungsi untuk mengubah energi mekanik yang didapat dari putaran mesin menjadi energi listrik dengan arus berupa bolak-balik yaitu arus AC, makanya disebut sebagai pengapian AC. Sehingga jika sobat menemukan alternator pada sepeda motor sobat, maka sistem pengapiannya adalah berjenis sistem pengapian AC. Sumber Tegangan Pengapian DC Sumber tegangan sistem pengapian DC direct current adalah baterai. Namun bukan hanya baterai namun juga didukung komponen lain yaitu pada sistem pengisian seperti kumparan pengisian, magnet, dan rectifier atau regulator. Baterai berfungsi untuk menyediakan tegangan DC yang dibutuhkan oleh sistem pengisian. Adapun sistem pengsian berfungsi untuk mengisi baterai dan mensuplai energi listrik kepada beban yang dibutuhkan seperti penerangan, dan lain-lain melalui baterai. Kunci Kontak Pengapian AC Pada kunci kontak pengapian AC memiliki pengendali negatif. Pada posisi OFF dan Lock, kunci kontak membelokkan tegangan dari sumber tegangan yakni alternator yang diperlukan oleh sistem pengapian ke massa melalui terminal IG dan E kunci kontak, sehingga sistem pengapian tidak dapat bekerja. Dan di sisi lain, pada posisi OFF dan Lock kunci kontak juga memutuskan hubungan tegangan positif baterai teminal BAT dan BAT 1 sehingga sekluruh sistem kelistrikan tidak dapat dioperasikan alias mati. Pada posisi ON, kunci kontak memutuskan hubungan terminal IG dan E, sehingga tegangan yang dihasilkan oleh sumber alternator akan diteruskan ke sistem pengapian. Sistem pengapian dapat dioperasikan, selain itu hubungan terminal BAT dan BAT 1 juga terhubung sehingga seluruh sistem kelistrikan dapat dioperasikan. Berikut ini gambar kunci kontak untuk pengapian Kontak Pengapian DC Sedangkan pada kunci kontak pengapian DC memiliki pengendali positif. Pada posisi ON, kunci kontak akan menghubungkan tegangan positif baterai ke seluruh sistem kelistrikan termasuk juga sistem pengapian untuk mengoperasikan seluruh sistem kelistrikan yang ada pada sepeda motor. pada posisi OFF dan Lock, kunci kontak akan memutuskan hubungan kelistrikan dari sumber tegangan yaitu terminal + baterai yang diperlukan oleh seluruh sistem kelistrikan, sehingga seluruh sistem kelistrikan tidak dapat dioperasikan. Berikut ini gambar kunci kontak untuk sepeda motor pengapian DC. Itulah beberapa perbedaan sistem pengapian ac dan sistem pengapian dc pada sepeda motor, bagaimana dengan sepeda motor sobat? apakah menggunakan sistem pengapian AC ataukan menggunakan sistem pengapian DC? Silahkan di jawab via komentar di bawah ini, mau menambahkan artikel juga boleh. Terimakasih.

pengapian jupiter z ac atau dc